Bunyi yang Punya Arti
7:43 PM | Author: kumpulan artikel islam
Suatu hari, seorang dari desa mengunjungi temannya di kota. Bunyi
ribut mobil-mobil dan derap orang yang lalu-lalang sangat menganggu
orang desa itu.

Kedua orang itu kemudian berjalan-jalan dan tiba-tiba orang desa itu
berhenti, menepuk pundak temannya dan berbisik, "Berhentilah sebentar.
Apakah kamu mendengar suara yang kudengar?"


Teman kotanya itu menoleh ke arah orang desa itu sambil tersenyum, dan
kemudian berkata, "Yang saya dengar hanyalah suara klakson mobil
serta suara orang lalu-lalang. Apa yang kau dengar?"

 "Ada seekor jangkrik di dekat sini dan saya bisa mendengar suara
 nyanyiannya."

Teman dari kota itu mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu
menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, "Saya pikir kamu hanya
bergurau. Tidak ada jangkrik di sini. Dan seandainya ada, bagaimana
orang bisa mendengar suaranya di tengah kebisingan jalan ini? Jadi
kamu pikir kamu bisa mendengarkan suara seekor jangkrik?"

Kata orang desa itu, "Ya! Ada satu ekor yang bernyanyi di sekitar
sini sekarang."

Orang desa itu berjalan ke depan beberapa langkah, lalu berdiri di
samping tembok suatu rumah. Di situ ada tanaman yang tumbuh merambat.
Orang desa itu memetik beberapa daun, dan di atas daun itulah
terdapat seekor jangkrik yang bernyanyi keras sekali.

Teman dari kota itu kini bisa melihat jangkrik itu, dan dia pun mulai
bisa mendengar kan suara nyanyiannya. Ketika mereka kembali berjalan-
jalan, orang kota itu berkata kepada teman desanya, "Kamu secara
alami bisa mendengar lebih baik dari kami."

Orang desa itu tersenyum dan kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya
sambil berkata, "Saya tidak setuju dengan pendapatmu. Orang desa
tidak bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. Sekarang lihat,
saya akan memperlihatkannya kepadamu!"

Lalu, orang desa itu mengambil uang logam dan menjatuhkannya di
trotoar.

Bunyi uang logam itu membuat banyak orang menoleh ke arahnya.
Kemudian orang desa itu memungut uang logam itu dan menyimpannya
kembali di kantungnya, dan kedua orang itu kembali berjalan-jalan.

Kata orang desa itu, "Tahukah kamu sobat, suara uang logam itu tidak
lebih keras daripada nyanyian jangkrik tadi. Meski demikian, banyak
orang kota mendengarnya dan menoleh ke arahnya. Di lain pihak, saya
adalah satu-satunya orang yang mendengar suara jangkrik itu.
Alasannya tentu bukan bahwa orang desa bisa mendengar lebih baik
daripada orang kota. Tidak. Alasannya adalah bahwa kita selalu
mendengar dengan lebih baik hal-hal yang biasanya kita perhatikan."

Seringkali ketika kita dalam masalah, kita berteriak memohon
pertolongan pada Tuhan, dan kita merasa Dia diam saja. Ketika membaca
cerita ini kita jadi sadar, sebabnya bukan karena Tuhan tidak
menjawab, tapi karena kita lebih fokus pada diri kita sendiri dan
permasalahannya daripada fokus pada Tuhan dan pertolonganNya.

Kita memasang telinga agar Tuhan menjawab sesuai dengan keinginan dan
cara kita dan menolak suara Tuhan yang mengatakan bahwa Dia
menyediakan jalan lain yang lebih baik!

Author: Unknown
This entry was posted on 7:43 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: